Friday 25 June 2010

Konspirasi Dengan Adik Laki-laki Ku !!

Kulit Ratna putih, halus dan lembut: layaknya gadis keturunan pada umumnya. Wajahnya tidak seberapa cantik: polos dan berkacamata. Seorang mahasiswi yang cerdas dan rajin -- typical seorang gadis nerd. Tidak ada yang istimewa dari Ratna -- tubuhnya kurus, dada dan pantat yang relatif kecil, selain itu -- orangnya juga alim dan sopan. Ratna yang saat ini sedang menempuh kuliah di salah satu universitas swasta di kota S tinggal bersama ci Donna yang menyewakan salah satu dari 2 kamarnya yang kosong kepada Ratna. Penampilan ci Donna berbeda sekali dengan Ratna: di usianya yang hampir 30, ci Donna boleh dibilang sangat pandai merawat tubuhnya -- kulit putih halus dengan ukuran toket sedang: 34. Parasnya cantik, rambut panjang bergelombang. Pucuk dicinta ulam tiba, seminggu yang lalu -- adik ci Donna yang laki-laki tiba dan hendak menginap untuk satu bulan karena suatu urusan. 'Sekali tepuk 2 lalat' -- inilah yang ada dalam pikiran ci Donna melihat adiknya sendiri dan Ratna. Ci Donna membuka pintu kamar tersebut dan menyalakan lampunya. Ternyata, apa yang dilihat adiknya adalah sesuatu yang menakjubkan namun juga membuatnya sedikit shock: sebuah kamar yang cukup luas -- dengan seluruh dinding ditutupi bahan kedap suara berwarna pink. Ranjang yang terletak di tengah ruangan, sebuah TV lengkap dengan stereo-setnya yang mewah: juga 3 teve hitam-putih kecil yang menampakkan situasi di ruang tamu, kamar Ratna dan kamar ci Donna. "Jangan ci... saya takut." Ratna yang sudah lemas berkata dengan penuh kekuatiran, melihat ci Donna mengenakan penis palsu (dildo) bergerigi dengan ukuran yang cukup mengerikan seperti mengenakan celana dalam. Ci Donna dengan cepat bergerak ke arah Ratna. "Diam. Mana lotionnya." Sesudah mendapatkan lotion, ia mulai mengolesi dinding vagina Ratna sambil berkata: "Kamu jangan takut, percaya sama cici saja. Sesudah itu, ia membalikkan tubuh Ratna. Rasa sakit bercampur nikmat membuat Ratna membelalakkan matanya, ia membuka mulutnya dan merintih "Aaa..." Ci Donna membaringkan Ratna dari posisi terduduk menjadi terlentang dengan adiknya di bawahnya (dan batang kemaluannya yang sudah menancap ke dalam lubang anus Ratna). "Ratna, aku yakin kamu akan menyukai ini dan pasti ketagihan sesudah ini." Ci Donna memasukkan dildo-nya ke dalam lubang kemaluan Ratna. Ratna yang berada di tengah dengan keadaan tak berdaya, berusaha menahan nikmat bercampur nyeri di lubang kemaluan yang sudah dihujami dildo dari ci Donna -- serta batang kemaluan adik ci Donna yang menancap di lubang anusnya. Mulailah ranjang bergoyang... mulanya perlahan, namun semakin lama semakin cepat... demikian pula dengan rintihan-rintihan Ratna... "Aaa... aaa..." Ratna masih mengenakan kaca mata minusnya ketika permainan ini dimulai. Hanya kenikmatan yang dirasakan sekujur tubuhnya sekarang. "AAAAHHH..... AAAAKKUUUU.... MMMH..." Keluarlah Ci Donna, mencapai orgasme yang diidam-idamkannya dalam posisi menyamping. Tercapailah segala keinginannya selama ini. Ratna mengerti apa yang dimaksud ci Donna, ia membuka mulutnya. Bibirnya bergetar. Ci Donna kembali tersenyum -- ia mengarahkan mulutnya tepat di atas bibir Ratna yang sudah merekah, kemudian membuka dan memuntahkan peju lengket yang sudah bercampur dengan air liur ci Donna, turun memasuki mulut Ratna. Peju dalam mulut ci Donna sudah habis dipindahkan ke dalam mulut Ratna. Ci Donna tersenyum lebar dengan sedikit sisa peju bercampur liur pekat yang menetes dari ujung bibirnya. Sejak saat itu, kehidupan ci Donna dan Ratna selalui dipenuhi dengan petualangan: hampir setiap bulan Ratna 'menjebak' teman kuliahnya -- entah itu pria atau wanita. Mungkin dalam kesempatan lain, Ratna dapat membagi kisah petualangannya disini...

No comments:

Post a Comment